Film Photography

     Okay. Jadi di post ini saya akan menjelaskan betapa menariknya fotografi menggunakan film. Film photography sendiri merupakan cara fotografi yang dilakukan pada jaman sebelum datangnya era digital. Era dimana fotografi belum terlalu maju seperti sekarang yang kita bisa melihat preview sehabis kita memotret sesuatu. Foto pada era tersebut menggunakan Film yang akan di paparkan cahaya dana akan di develop menggunakan bahan2 kimia agar warna di film tersebut akan terlihat.  

    Sebelum saya terjun ke hal yang akan saya bahas. mari kita bahas tentang dasar-dasar di kamera dan fotografi. Saya akan membahas tentang ASA(ISO), shutter speed, dan F atau Aperture yang menjadi unsur atau faktor yang berkesinambungan dalam fotografi. ASA atau ISO pada kamera digital adalah tingkat kesensitifan sebuah film atau sensor pada cahaya. Jadi pada siang hari dimana cahaya sedang sangat terang, kita menggunakan ASA atau ISO rendah seperti 12-100. Tetapi itu semua tetap bergantung kepada shutter speed dan aperture, dimana ASA atau ISO dipengaruhi juga oleh 2 faktor tersebut. Bila shutter speed semakin cepat, maka gambar akan gelap dan membutuhkan cahaya lebih agar terlihat normal. Yang harus dilakukan adalah menaikan ASA atau ISO, atau membuka aperture menjadi lebih besar. Shutter speed sendiri adalah kecepatan kamera membuka dan menutup tirai ruang film atau sensor dimana cahaya akan mengenai film atau sensor.Shutter speed tinggi membuat hal yang di potret seperti berhenti dan tidak blur tetapi gambar menjadi gelap, sedangkan bila shutter speed rendah benda semakin blur dan halus tetapi gambar menjadi terang. Aperture adalah satuan untuk berapa lebar lensa dapat menangkap cahaya yang masuk. Aperture yang kecil akan membuat gambar menjadi tajam dan gelap, sedangkan Aperture lebar membuat gambar menjadi bokeh dan memiliki kedalaman serta membuat gambar menjadi lebih terang.     

    Mengapa fotografi menggunakan film menurut saya menarik? karena menurut saya film photography mempunyai seni dan rasa tersendiri saat kita memotret menggunakannya. Dikarenakan fotografi menggunakan film sendiri menggunakan 1 roll film berisi 36 klise dan kamera manual yang tidak bisa meilat preview setelah kita memotret sesuatu. Hal tersebut membuat saya benar-benar ingin mendapatkan foto terbaik tanpa menghabiskan banyak film.

    Berikut merupakan beberapa hasil Film Photography saya menggunakan kamera Ricoh KR-5




    Foto ini diambil di KOZI 9.0 Lebak Bulus, Jakarta selatan. Difoto ini saya menggunakan film dari cinestill dimana mempunyai kemampuan ASA mencapai 800. Difoto ini saya menggunakan ASA 200 dan shutter speed 1/30 serta aperture F 2. 











    Foto ini diambil ditempat yang sama namun menggunakan ASA 320 dan shutter speed 1/30 serta aperture F 2

 





    


    Foto ini diambil di Coconut Curtains. Di foto ini saya menggunakan film dari fujifilm superia yang mempunyai kemampuan ASA sampai 200. Tetapi karena film ini sudah expired atau sudah habis masa pakainya, saya menurunkan ASA nya sampai ke angka 100. Difoto ini saya menggunakan ASA 100 dan shutter speed 1/60 dan F 2.









    



    Difoto ini saya menggunakan ASA 100 dan shutter speed 1/30 serta aperture F 2.8 . Saya mengecilkan aperture saya dikarenakan saya ingin gambar saya lebih tajam. 







    Jadi mengapa fotografi menggunakan film menarik? karena saya lebih mengapresiasi hal yang saya foto karena saya terbatas dengan 36 foto. Dan bisa dilihat dari 4 foto diatas. 2 film yang saya gunakan mempunyai warna yang berbeda dan menghasilkan Feel yang berbeda hanya dengan mengganti filmnya. Dan dari kamera digital belom tentu bisa menghasilkan hasil yang se autentik menggunakan film asli. Menurut saya disitulah menariknya dan kesenangannya. 

Film photography may not be the most convinient way to make photos, but it is really interesting and fun.

Sekian dari saya tentang Film Photography . Sampai jumpa di post berikutnya~~~~

Comments

Popular posts from this blog

SMAN 5 Depok 1 Tahun Setelah Corona